Kami yang mati atau mereka yang mati! [Kisah nyata]

#Post43

Bismillahirahmannirrahim!

Assalamualaikum warahmutullahi wabarahkatuh, 

Halo teman-teman sekalian?... 

    Apa kabar?, semoga kalian sehat-sehat saja ya!. Sudah lama tidak nulis cerita lagi hahahaha. Kangmas sekarang sibuk ngurus warung sama ngurus chanel youtube kangmas. Jadinya jarang cerita di sini.

      Oh iya, tadi siang kangmas menunjukkan sebuah video pada bapak kangmas. Video tentang orang naik motor yang ngedrift saat tikungan. Bapak tertawa melihat video itu. Dia pun cerita tentang kisahnya dulu. "Waktu dulu bapak jemput pak dhe kau di depon seroja. Dekat harum manis. Bapak naek motor yamaha Y80. Dari kiri tiba-tiba ada mobil keluar. Langsung bapak ngerem mendadak. Waktu itu hujan, jadi bapak sepanjang jalan tuh ngedrift ndak jatuh-jatuh" Ucap bapak bercerita tentang kisahnya.

         Sampai pada perbincangan dimana kangmas terlibat dalam insiden yang menurut kangmas sangat mengerikan. Ya!, sebuah kejadian yang akan kangmas ceritakan kali. "Thriller N Crime". Tanpa berlama-lama, langsung saja.

CHECK THIS OUT!..

--------------------------------------

         Seingat kangmas kala itu hari natal. Kangmas dan bapak datang ke tempat pak dhe nono' (Abang bapak) di senakin. Biasanya adik-adik pak dhe nono' saat natal berkumpul tempat pak dhe nono' untuk sekedar silahturahmi. Kebanyakkan datang menggunakan mobil. Hanya kangmas dan bapak saja yang naik motor. 

    

        Pak dhe nono' mempunyai adik sekitar 7 orang. Semuanya sudah berkeluarga. (Bisa kalian bayangin ramainya rumah pak dhe nono'). Bagaimana dengan ibu dan adik-adik kangmas?... Ya, mereka naik mobil bersama keluarga yang lain 

          

    Kami semua berkumpul dan makan siang bersama. Setelah itu, ada yang tidur, mengambil buah-buahan, memancing ikan atau sekedar berenang di sungai dekat rumah pak dhe nono'.

               Saat langit berganti senja, Kami semua bersiap untuk pulang ke pontianak. Tiba-tiba, titi adik nomor 2 kangmas ingin ikut naik motor juga. Karena ia merasa mabuk apabila naik mobil terlalu lama. Kangmas menolak kala itu. Karena, kami bawa ikan sekantung besar dan juga. Terlihat diangkasa akan turun hujan. Namun, bapak tidak bisa menolak keinginan anak perempuan semata wayangnya. 

          Akhirnya titi pun ikut kami berdua naik motor. Dengan formasi titi duduk didepan, Bapak bawa motor dan kangmas dibelakang sambil megang ikan. Seluruh keluarga yang membawa mobil sudah lebih dulu melaju meninggalkan kami dibelakang. Bapak membawa motor dengan laju 50 k/m. Karena jalanan senakin adalah jalanan sepi penduduk dan antar kota. Maka kendaraan disini dengan gilanya memacu kendaraan mereka.

           Perjalanan pulang kami termasuk aman dan terkendali. Namun setelah melewati pasar senakin, hujan turun dengan derasnya. Kiri-kanan kami semua hutan. Tidak ada tempat berteduh. Bapak memutuskan untuk melanjutkan perjalanan namun berjalan secara perlahan. Tiba-tiba saat di tikungan belakang kami ada motor yang melaju dengan kencang. Gila pokoknya. Na'asnya lagi di arah sebaliknya ada mobil yang juga membawa laju kendaraannya dengan edan. [Ya, kalian tahu lah ya jalanan antar kota seperti apa orang-orangnya. Gila pokoknya]. 

        Motor yang mau nyalip ini, mau memepet motor kami ke samping jalan. Dan di samping kiri jalan kami itu jurang. Jadi bapak reflek dong, mempertahankan posisi motornya agar ngak masuk ke jurang. Namun sayangnya motor yang mau memepet kami ini bertabrakkan dengan mobil yang melaju.

       Suara tabrakkan itu keras terdengar, sampai beberapa orang datang menghampiri. Kangmas lihat yang mengendarai motor tergeletak di jalan dengan darah menggenangi jalan. Sementara pengemudi mobil melarikan diri.

        Dari yang kangmas lihat, sepertinya kedua pengendara motor itu meninggal ditempat. Karena terjadi gesekkan motor sebelum terjadinya tabrakkan. Tangan kanan bapak mati rasa dan juga kaki kanan kangmas terasa dikerubungi beribu semut. Warga setempat bertanya pada kami berapa plat kendaraan mobil tersebut. 

        Namun kami tidak mengingatnya. Dikala hujan itu, 2 nyawa melayang. Bapak pun mengajak titi dan kangmas untuk melanjutkan perjalanan. Ya, memang beresiko antara kami masuk jurang atau mereka yang tabrakkan.

P.S

Klik iklannya cok! (Kalau kau ndak klik iklan. Lillahita'ala kangmas cekek nanti kau di akherat!)