Palangkaraya
#Post36
Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatuh.
Halo netizen yang budiman.
Welcome, di serabutan98.
Apa kabar kalian semua?, semoga sehat selalu ya. Berhubung ini lagi musim hujan jangan lupa jas hujan ya. Oh iya, kangmas kali ini akan menceritakan sebuah mimpi yang kangmas alami kemarin malam. Perjalanan ghaib menuju kota palangkaraya.
Bagaimana kisahnya, penasarankan? hahahaha, langsung saja...
CHECK THIS OUT...
--------
sumber google image
Di awal mimpi kangmas bertemu dengan teman kangmas yang bernama aris atau yang akrab di panggil pitung. Kami berangkat menuju rumahnya dahulu sebelum menuju palangkaraya. Dari pontianak ke palangkaraya kira-kira 944km (berdasarkan google maps). Kami berangkat dengan berjalan kaki. Yup benar, kami berjalan kaki.
Kami berjalan berdua sambil berbicara namun entah kenapa hanya sekitar 10 langkah sudah sampai di depan rumah pitung di palangkaraya. Tapi kami belum masuk ke kotanya ya.
Pemandangan dirumah pitung sangat memperihatinkan( berdasarkan pendapat jujur kangmas ya). Di sisi depan,belakang,kiri dan kanan rumah pitung hanya kebun ubi yang membentang luas. Kalau di sebelah kanan rumahnya di ujung sana sudah masuk hutan belantara.
Sementara bentuk rumahnya hanya kayu yang sudah di makan rayap serta tidak ada listrik untuk penerangannya. Benar-benar rumah desa sederhana. Di halaman rumah yang cukup luas (menurut kangmas) hanya di isi oleh potongan kayu bakar yang ditumpuk lumayan tinggi.
Kami pun masuk ke dalam ruma tersebut. "Luar biasa." Rumahnya tidak berpintu dan keadaan di dalam lumayan gelap. Kangmas pun disambut hangat oleh nenek dan kakek pitung. Kami disuruh makan siang untuk bekal energi menuju palangkaraya.
Lauknya sederhana sekali. Hanya ikan asin dan nasi yang putih. Kangmas dalam hati berkata wah, kasian sekali mereka hanya makan yang seperti ini. Disaat tengah makan siang, tiba-tiba terdengar suara tembakkan berkali-kali dari arah hutan belantara. Kangmas, pitung serta kakek pitung berlari ke arah suara tersebut. Sampailah kami di sebuah gubuk tua. Kangmas ingin bertanya pada pitung namun pitung dan kakek pitung sudah tidak ada.
Kangmas pun bersembunyi digubuk. Siapa tahu ada penembak didekat situ. Namun setelah ramai-ramai orang datang. Kangmas keluar dan kangmas bertanya, apa yang terjadi. Pak RT berkata ada penyerangan kampung. Kita semua siap-siap untuk serangan balasan. Kangmas pun di beri sebuah senapan lantak oleh pak rt. Kami bergegas melancarkan serangan balasan. Kangmas yang tidak tahu apa-apa hanya mengiktui saja.
Kami berjalan melewati jalan setapak dan tak lama sampai di belakang sebuah musholla berwarna biru muda. Dari situ kami langsung menembaki rumah-rumah warganya. Rentettan timah peluru menyerang jendela, dinding serta pintu warga.
Rupanya warga setempat juga membalas tembakkan kami. Perang saudara pun pecah. Kangmas terdesak. Tempat berlindung kangmas dirundung beribu peluru. Kangmas pun berinisiatif mencari tempat perlindungan lain. Saat kangmas berlari dari mencari tempat perlindungan. Kangmas terjatuh dan menyadari satu hal.
"Oh i gonna die.(Terjemahannya= Mati aku,mati aku,mati aku)"
Kangmas hanya memejamkan mata supaya sakitnya tak terasa hahahaha. Persekian detik berlalu, kangmas masih bernafas. Kangmas pun memberanikan diri membuka mata dan melihat sekitar. Waow. Pemandangannya berubah. Kangmas berada di sebuah tempat yang megah. Kangmas berdiri diatas sebuah es yang nampak indah. Banyak pasangan muda-mudi ber Ice skating mesra. Salah seorang lelaki muda dan tampak memancarkan aura bijaksana datang mendekati kangmas.
Kangmas dibantu berdiri dan dia tersenyum pada kangmas. Tentu saja kangmas membalas senyuman beliau. Dari tatapannya, beliau seperti mengajak kangmas untuk berjalan-jalan melihat sekitar. Walau beliau tidak mengungkapkannya dengan berbicara. Namun kangmas mengerti maksudnya. Seperti membantin loh gaes!.
Kangmas melihat-lihat sekitar. Banyak pedagang-pedangan kaki lima di tempat seperti taman tersebut. Gerobak meraka sangat menarik dan jarak pedagang satu ke pedagang lainnya lumayan renggang. Tidak mepet dan berdesak-desakkan. Banyak juga pohon-pohon rindag yang hanya setinggi 2 meter lebih kira-kira ya.
Pokoknya tempatnya menarik deh. Setelah dari situ, kangmas seperti di ajak ke bundaran jalan utama. Terlihat patung gajah, Gede banget. Lilallahi ta'ala. Gede bukan main. Kangmas melihatnya takjub sekali.
Patungnya itu bukan terbuat dari campuran semen atau seperti patung-patung lainnya. Kalau ini, seperti terbuat dari kayu berbentuk kotak, balok dan bentuk lainnya. Lalu dibuat mirip seperti gajah. Pokoknya kerenlah.
Setelah selesai melihat patung gajah. Kali ini kangmas dibawa melihat sebuah gedung tinggi yang masih kerangka beton saja plus betonnya disemen. Dari atas gedung tersebut terlihat ramai muda-mudi yang bersorak sorai. Dia atas itu pokoknya ramai deh, seperti tempat nongkrong saja.
Btw gedung tinggi tersebut tidak memiliki lantai ya. Maksudnya hanya baru kerangka aja, baru tiang-tiangnya. Jadi muda-mudi itu berdiri di tiang-tiang yang bersemen tersebut. Tiangnya lumayan besar sih.
Kangmas terbang coy, bersama dengan beliau yang mengajak kangmas keliling. Gila, sensasi terbangnya itu perlahan. Kami bergerak melayang perlahan menuju ke gedung tinggi itu. Sampai disana, kangmas melihat atraksi anak-anak muda. Mereka berlari, lalu melompat dari gedung tersebut. Mereka terbang melayang memakai parasut seperti sugar glider. Kangmas terpesona melihat mereka. "Anjrit, keren eh" Kata kangmas melihat mereka.
Beliau yang mendampingi kangmas, melihat wajah seperti mengisayaratkan. "Cobalah". Kangmas jelas sedikit kaget serta takut. Karena kangmas takut mati ya hahahaha.
Namun beliau terus memandangi kangmas dengan senyumannya yang bijaksana. Beliau seperti memberi kangmas keberanian untuk melompat. Kangmas sontak menjadi pemberani seperti tak takut lagi. Kangmas mengambil peralatan yang tersedia. Kangmas memakainya lalu bersiap-siap. Kangmas mengambil ancang-ancang untuk berlari.
Asli waktu itu kangmas takut sekali. Jadi cun lagi, bergegar tulanglah pokoknya hahaha. Namun kangmas bulatkan tekad dan berlari kencang untuk terbang.
Asli, saat melompat seram abis pokoknya. Terasa mau kencing dicelana hahaha. Kang melihat ke bawah dan merasa takut mati. Semakin laju dan laju ingin menghantam tanah. Tiba-tiba kangmas terbangun dari tidur kangmas.
Keringat dingin membasahi tubuh kangmas. Nafas terengah-engah dan lutut rasa lemas. Sumpah coy. Ngeri pokoknya. Kangmas lihat jam sudah pukul 7 pagi. Kangmas pun berusaha tenang dan segara mengemaskan tempat tidur.
Ya, seperti itulah mimpi kangmas yang absurd. Berpindah tempat seketika, memang diluar logika. Tapi itu adalah dunia mimpi. Tiada yang bisa jelaskan. Mungkin segini saja dari kangmas. Sampai jumpa di kisah selanjutnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatuh.
P.S
Ibukota katanya mau pindah ke palangkaraya yah?
Kangmas melihat-lihat sekitar. Banyak pedagang-pedangan kaki lima di tempat seperti taman tersebut. Gerobak meraka sangat menarik dan jarak pedagang satu ke pedagang lainnya lumayan renggang. Tidak mepet dan berdesak-desakkan. Banyak juga pohon-pohon rindag yang hanya setinggi 2 meter lebih kira-kira ya.
Pokoknya tempatnya menarik deh. Setelah dari situ, kangmas seperti di ajak ke bundaran jalan utama. Terlihat patung gajah, Gede banget. Lilallahi ta'ala. Gede bukan main. Kangmas melihatnya takjub sekali.
Patungnya itu bukan terbuat dari campuran semen atau seperti patung-patung lainnya. Kalau ini, seperti terbuat dari kayu berbentuk kotak, balok dan bentuk lainnya. Lalu dibuat mirip seperti gajah. Pokoknya kerenlah.
Setelah selesai melihat patung gajah. Kali ini kangmas dibawa melihat sebuah gedung tinggi yang masih kerangka beton saja plus betonnya disemen. Dari atas gedung tersebut terlihat ramai muda-mudi yang bersorak sorai. Dia atas itu pokoknya ramai deh, seperti tempat nongkrong saja.
Btw gedung tinggi tersebut tidak memiliki lantai ya. Maksudnya hanya baru kerangka aja, baru tiang-tiangnya. Jadi muda-mudi itu berdiri di tiang-tiang yang bersemen tersebut. Tiangnya lumayan besar sih.
Kangmas terbang coy, bersama dengan beliau yang mengajak kangmas keliling. Gila, sensasi terbangnya itu perlahan. Kami bergerak melayang perlahan menuju ke gedung tinggi itu. Sampai disana, kangmas melihat atraksi anak-anak muda. Mereka berlari, lalu melompat dari gedung tersebut. Mereka terbang melayang memakai parasut seperti sugar glider. Kangmas terpesona melihat mereka. "Anjrit, keren eh" Kata kangmas melihat mereka.
Beliau yang mendampingi kangmas, melihat wajah seperti mengisayaratkan. "Cobalah". Kangmas jelas sedikit kaget serta takut. Karena kangmas takut mati ya hahahaha.
Namun beliau terus memandangi kangmas dengan senyumannya yang bijaksana. Beliau seperti memberi kangmas keberanian untuk melompat. Kangmas sontak menjadi pemberani seperti tak takut lagi. Kangmas mengambil peralatan yang tersedia. Kangmas memakainya lalu bersiap-siap. Kangmas mengambil ancang-ancang untuk berlari.
Asli waktu itu kangmas takut sekali. Jadi cun lagi, bergegar tulanglah pokoknya hahaha. Namun kangmas bulatkan tekad dan berlari kencang untuk terbang.
Asli, saat melompat seram abis pokoknya. Terasa mau kencing dicelana hahaha. Kang melihat ke bawah dan merasa takut mati. Semakin laju dan laju ingin menghantam tanah. Tiba-tiba kangmas terbangun dari tidur kangmas.
Keringat dingin membasahi tubuh kangmas. Nafas terengah-engah dan lutut rasa lemas. Sumpah coy. Ngeri pokoknya. Kangmas lihat jam sudah pukul 7 pagi. Kangmas pun berusaha tenang dan segara mengemaskan tempat tidur.
-------------------------
Ya, seperti itulah mimpi kangmas yang absurd. Berpindah tempat seketika, memang diluar logika. Tapi itu adalah dunia mimpi. Tiada yang bisa jelaskan. Mungkin segini saja dari kangmas. Sampai jumpa di kisah selanjutnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatuh.
P.S
Ibukota katanya mau pindah ke palangkaraya yah?
Comments
Post a Comment