Liburan akhir tahun : Ekspedisi ke bukit bawang (part 3).

POST#29




Hai..Haii...

Assalamualaikum warahmatullahi wabrahkatuh.

Lanjut lagi liburan kitaaaaa??????....................

Let's go!


CHECK THIS OUT..



                 Selesai sarapan, kami bersih-bersih peralatan makan. Ada yang ke toilet untuk buang air besar dan ada yang bermain dengan anjing kecil pak RT. Kangmas mengambil jatah mencuci piring. Kangmas mencuci di sungai yang airnya jernih plus dingin sekali. Rasanya segar-segar gitu.
                     Setelah selesai berkemas dan bersiap. Kami pun berkumpul dahulu, berdo'a sebelum kepada allah yang maha kuasa agar diberi keselamatan selama perjalanan. Kami pun mulai melakukan perjalanan menuju puncak bukit bawang.
                Kangmas dan bang jack berjalan tanpa membawa beban(tas carrier). Sementara yang lainnya membawa tas yang besarnya nauzubillah hahaha.

                 Kami masih harus berjalan sejauh 2 km di tanah kuning untuk mencapai pintu gerbang bukit bawang. Cuaca cerah dan panas yang mendukung membuat kami ngap-ngap baong. 
        Tak lama sampailah kami disebuah batu, yang bertuliskan bukit bawang blah..blah..blah(Kangmas ngak ingat isinya. Seperti monumen biasanyalah). Didit sudah seperti orang yang habis berlari mengitar monas 10 kali dengan kecepatan full speednya.
                 Kami istirahat sebentar di sebuah tumpukkan kayu belian(ulin). Mereka semua pada ngrokok dulu menarik nafas. Kangmas, tito, teguh serta bang jack tidak merokok. Kami berbincang-bincang sejenak lalu melanjutkan perjalanan lagi.

              Di awal-awal perjalanan terlihat pohon-pohon besar yang ditebangin warga setempat. Masuk ke dalam sedikit mulai semak dan hutan rimbun. Di sepanjang jalan terdapat pipa hitam yang besar. Mengalir air yang sangat deras menuju ke bawah.
                    Sampailah kami disebuah jembatan yang sangat mengerikan(menurut kangmas). Kenapa merngerikan?, karena bentuknya sudah hampir mau roboh. Jika 3 orang saja yang bersama-sama melewati jembatan itu. Kangmas pastikan roboh!. Maka dari itu kami pun satu-satu melewatinya. Lanjut perjalan lagi, kami tiba disebuah tanjakan yang luar biasa gila. Kami harus menaikinya sambil menggunakan kaki dan juga tangan. 4WD lah pokoknya hahahaha.
                  Lanjut dari tanjakkan itu ada tanjakan yang lebih laknat lagi. Itu penuh tanah kuning dan juga harus 4WD. Setelah itu pun ada tanjakan lagi. Namun tidak separah yang kedua. Yang kedua itu parah sekali(Maaf tidak ada fotonya).
                   Jalan-jalan dan terus jalan. Kami sampai disebuah gubuk tempat warga setempat bersantai di tengah hutan. Kami pun istirahat sejaenak dan bergantian menggendong tas carrier yang beratnya luarbiasa.
                    Kami pun melanjutkan perjalanan lagi dan kali ini kangmas menggedong carrier. Dari jauh kami semua sudah mendengar suara. Suara yang sangat tidak asing. Yaitu suara air yang deras sekali. Yup!, didepan kami ada sebuah air terjun pertama. Dengan bergegas kami pun mempercepat langkah. Kami menuruni sebuah tangga beton yang kokoh dan tibalah kami di air terjun. Yuhuuuu.....
                 Perasaan kami senang sekali. Kami pun membujurkan kaki dan bersantai serta berfoto sejenak.



Di foto : (sebelah kanan dari bawah ke atas) dino, riko dan teguh. (Sebelah kiri) Bang jack dan syamsul.




                Difoto : Kangmas yang tampan lagi berselfie hahaha


                 Setelah 10 menit istirahat, kami pun melanjutkan perjalanan lagi. Hutan makin dalam semakin rimbun. Mentari seperti malu-malu menerobos diantara dedaunan. Kesan dingin sudah mulai terasa. Kami pun kadang-kadang berhenti karena kecapekan membawa tas carrier. 
              Lalu kami tiba disebuah rintangan batu yang tingginya sedada kami(kira-kira 160 cm). Didit dan bang jack naik pertama. Mereka posisi siaga untuk mengangkat kami yang bawa tas carrier. Kangmas pertama yang diangkat. Karena kangmas belum siap jadinya kang mas melepet kayak cicak di dinding.
               Semua teman-teman mentertawakan kangmas. Waduh itu sungguh momen yang bikin malu sekali. Semuanya bisa naik dengan mudah sementara kangmas malah gagal.


           Kami terus berjalan, namun semangat ditubuh sudah mulai menipis. Jam menunjukan pukul sebelas siang. Rasa lapar mulai melanda kami semua. Kami harus tetap semangat walau perut kelaparan. Suara air terjun pun terdengar lagi. Didit memberi semangat dan berkata "Sudah dekat dengan pos 2 nih" ucap didit.
                     Kami pun bersemangat menuju pos 2, tempat air terjun dan suanan makan siang disana. Suaranya makin keras dan kami sampai di area bebatuan. Dan kami pun tiba di pos 2. Air terjunnya lebih tinggi dan airnya sangat enak untuk mandi.
                    Kami meletakkan carrier dan mengeluarkan peralatan memasak. Baju kami basah oleh keringat. Dari jam 9 pagi kami sampai di pos 2 jam 11 siang. Ada yang memasak, Ada yang mandi dan ada juga yang menjemur pakaian. Kang mas mandi di air terjun, karena badan kangmas sudah lengket.
                     Waktu itu, kami memasak, nasi dengan tumisan kacang panjang dan topping andalan semua anak gunung yaitu orek tempe atau sambal goreng tempe. Teguh membuat kopi untuk semuanya. Setelah siap kami pun makan bersama. Karena tidak ada piring, kami menuangkan makanannya di atas jas hujan hahahaha....


Proses memasak


 Teguh dan dino membuat kopi



 Syamsul dan kimao membuat api unggun.
                      



                  Kami makan dengan tenang namun mulut penuh mengunyah hahahaha(Akibat kelaparan tapi masih mikir jaim :D). Setelah selesai makan siang, didit dan dino mencuci peralatan masak sementara yang lainnya termasuk kang mas. Tidur siang sejenak.



Berlanjut



P.S




Udah malam nih..tidur ah...Huaaahhhhhhhhh!.
                  

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi berjumpa dengan Nisa sabyan?.......